MAKALAH
PENCEMARAN LINGKUNGAN
PENCEMARAN UDARA AKIBAT
LIMBAH INDUSTRI ZAT KIMIA
BAB I
PENDAHULUAN
Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana
kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak
berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia. Pencemaran udara
biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang
menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran. Pada umumnya bahan pencemar udara adalah berupa gas-gas beracun (hampir 90 %)
dan partikel-partikel zat padat. Gas-gas beracun ini berasal dari pembakaran
bahan bakar kendaraan, dari industri dan dari rumah tangga. Selain gas-gas
beracun di atas, pembakaran bahan bakar kendaraan juga menghasilkan partikel-partikel
karbon dan timah hitam yang berterbangan mencemari udara. Sumber pencemaran udara dapat berasal
dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan
perumahan. Sumber pencemaran
udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran
hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dan lain-lain (Anonim 1, 2011).
Pencemaran udara adalah peristiwa pemasukan
dan/atau penambahan senyawa, bahan atau energy ke dalam lingkungan udara akibat
kegiatan alam dan manusia, sehingga temperature dan udara tidak sesuai lagi
untuk tujuan pemanfaatan yang paling baik atau nilai linggkungan udara itu
menurun (Kristian, 2009).
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan
manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi
cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara
mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global (Amalia, 2011).
Secara umum definisi udara tercemar adalah
perbedaan komposisi udara aktual dengan kondisi udara normal dimana komposisi
udara aktual tidak mendukung kehidupan manusia. Bahan atau zat pencemaran udara sendiri
dapat berbentuk gas dan partikel. Banyak faktor yang dapat menyebabkan
pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber
alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Salah satu pencemaran udara yaitu pencemaran yang diakibatkan oleh limbah
industri kimia (Anonim 2, 2011).
Alam dan kegiatan manusia serta industry
membebaskan senyawa kimia ke lingkungan udara. Jika senyawa itu adalah asing
untuk komposisi udara atau konsentrasi suatu jenis senyawa itu melebihi nilai
ambang batas (TLV: threshold
limit value), maka udara itu mengalami pencemaran (Kristian, 2009).
BAB II
ISI
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih
substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Salah satu
pencemaran udara yaitu pencemaran yang diakibatkan oleh limbah industri kimia
(Amalia, 2011).
Bahan kimia adalah semua yang ada di sekitar kita dan merupakan materi
yang terdiri dari bahan kimia. Bahan kimia yang kita kenal
adalah bahan yang membahayakan. Namun, bahan kimia ada yang bersifat alami dan
tidak membahayakan, seperti bahan kimia yang terdapat pada tumbuhan misalnya,
air, kayu-kayu, bawang, dan kunyit. Sama halnya dengan limbah yang di keluarkan
oleh industri zat kimia, Adanya gas-gas dan partikulat - partikulat
yang di keluarkan oleh industri zat kimia tersebut, akan mengganggu
siklus yang ada di udara dan dengan sendirinya akan mengganggu sistem
keseimbangan dinamik di udara, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara (Amalia, 2011).
Gas-gas CO, SO2, H2S,
partikulat padat dan partikulat cair yang di keluarkan dari asap industri. Bahan
pencemar yang dihasilkan oleh kegiatan industri zat kimia ini konsentrasinya
relatif lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah ada di udara, terjadi dalam
jangka waktu yang panjang sehingga dapat mengganggu sistem kesetimbangan
dinamik di udara dan dengan demikian dapat mengganggu kesejahteraan manusia dan
lingkungan sekitar industri (Amalia, 2011).
Sumber bahan
pencemar udara yang di keluarkan oleh industri zat kimia ada lima macam
yang merupakan penyebab utama (sekitar 90%) terjadinya pencemaran udara yaitu
(Amalia, 2011):
- Gas karbon monoksida, CO
Karbonmonoksida dibuat
manusia karena pembakaran bensin tidak sempurna dalam kenderaaan. Pembakaranan
di perindustrian, pembangkit listrik, pemanas rumah.
pembakaran di pertanian, dan sebagainya gas ini tidak berwarna atau berbau,
tetapi amat berbahaya. Kadar 10 bpj CO da1am udara dapat menyebabkan manusia
sakit pengaruh CO serupa dengan pengaruh kekurangan oksigen. Hemoglobin yang
biasa membawa oksigen dari udara rupanya lebih tertarik kepada CO. Akan terbentuklah
senyawa CO dengan hemoglobin
dengan ikatan kimia yang lebih kuat dari ikatan dengan oksigen. Molekul karboksihemoglobin ini sangat
berbahaya dan untuk beberapa jam tidak dapat lagi mengikat oksigen yang
diperlukan tubuh. Menghisap gas CO yang keluar dari knalpot mobil di ruang
garasi tertutup telah banyak menyebabkan kematian
- Gas-gas nitrogen oksida, Nox
Peran Nitrogen amat penting dalam siklus unsur untuk
keseimbangan alam. Sekitar 10% pencemar udara setiap tahun adalah nitrogen
oksida. Ada delapan kemungkinan hasil reaksi apabila nitrogen bereaksi
dengan oksigen, yang jumlahnya cukup banyak ialah NO, N20, dan NO2. Penyebab
pencemara udara hanyalah NO dan NO2 (Anonim, 2008).
N20 jumlahnya paling banyak di antara ketiga oksida
tersebut. Gas ini tidak berwarna, tidak bereaksi dengan ozon, oksigen, dan
hidrokarbon yang ada di udara. Konsentrasi N20 berasal dari sumber alam. NO
yang ada dalam udara belum lama diketahui. NO banyak terbentuk dari pembakaran
dalam mesin serta dari industri asam nitrat. Zat ini kemudian mengalami
oksidasi lebih lanjut oleh oksigen atau ozon, lambat atau cepat, akan
menghasilkan NO2 (Anonim,
2008).
NO2 merupakan gas beracun, berwarna coklat-merah,
berbau seperti asam nitrat. Pembentukan nitrogen oksida terjadi pada pembakaran
batubara, minyak bumi, gas alam, dan industri kimia seperti pabrik asam nitrat,
asam sulfat, dan sebagainya. NO dan NO2 dapat merusak bagi manusia dan
lingkungannya. NO mempunyai kemampuan membatasi kadar oksigen dalam darah,
seperti halnya dengan CO. Jika NO2 bertemu dengan uap air di udara atau dalam
tubuh manusia akan terbentuk segera HNO3 yang amat merusak tubuh, karena itulah
NO2 akan terasa pedih jikamengenai mata, hidung, saluran nafas, dan jantung.
Konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kematian. NO2 juga akan merusak
barang-barang logam karena akan menimbulkan karat. NO2 dapat mengabsorpsi sinar
ultraviolet dari matahari dan bereaksi dengan hidrokarbon yang ada dalam udara.
Sehingga NO2 juga mempengaruhi peristiwa memanasnya suhu bumi atau yang disebut
efek rumah kaca (Anonim,
2008).
- Gas hidrokarbon, CH
Senyawa ini hanya mengandung unsur hidrogen dan
karbon. Pencemar udara berupa hidrokarbon dihasilkan proses di perindustrian
penguapan pelarut organik, dan pembakaran sampah. Hidrokarbon berperan dalam
asap kabut (asbut) foto kimia dan penyebab kanker. Senyawa benzopirena adalah
senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam tembakau. Asap rokok mengandung
mengandung benzopirena yang menyebabkan kanker jantung.
Penduduk kota menghisap benzopirena setiap hari sekitar yang
terkandung dalam 7 batang rokok. Benzopirena yang terdapat di udara kebanyakan disebabkan
pembakaran batubara. Sekitar 10% keluar dari knalpot kenderaan, sedikit dari
ter atau aspal jalan.Dalam udara terdapat sedikitnya lima, senyawa
hidrokarbon lain yang dapat menyebabkan kanker jantung (Anonim, 2008).
- Gas belerang oksida, SOx
Gas jernih tak berwarna ini merupakan bagian dari
pencemaran udara, kadarnya sampai 18%. Gas ini baunya menyengat dan amat
membahayakan manusia. Jumlah SO2 karena oksidasi H2S adalah 80% , sisanya 20%
lagi adalah hasil ulah manusia, yakni akibat bahan bakar yang mengandung
Belerang (S), kilang minyak dan letusan gunung berapi. Dari 20% S02 ini yang
16% adalah akibat pembakaran zat-zat yang mengandung belerang seperti minyak
bumi dan batubara. Inilah yang membayakan kesehatan di kota-kota yang dapat melumpuhkan
dan merusak pernafasan (Anonim,
2008).
S02 jika beraksi dengan kabut berisi uap air akan
membentuk asam sulfat (H2SO4). Asam yang terbentuk di awan akan turun ke tanah
dan menimbulkan malapetaka bagi tanaman, hewan, dan manusia. Senyawa H2S03 dan
H2SO4 juga menyerang setiap permukaan logam. Termasuk rel kereta api, kenderaan
sampai pagar halaman, bahkan ann merusak batu-batuan, genting, bahkan granit.
Belerang dioksida (SO2) menyebabkan warna barang berubah dan terjadi rapuh.
Misalnya barang-barang dari plastik, karet, kertas, dan sebagainya (Anonim, 2008).
Dampak Pencemaran Udara
-
Dampak Kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di
udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi
zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat
berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan
partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru,
zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran
pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan
pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik
(Anonim 2, 2011).
-
Dampak Terhadap Tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi
dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis,
nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman
dapat menghambat proses fotosintesis (Anonim 2, 2011).
-
Hujan Asam
pH normal air hujan
adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2
bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak
dari hujan asam ini yaitu mempengaruhi kualitas air permukaan, merusak tanaman,
melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi
kualitas air tanah dan air permukaan (Anonim 2, 2011).
-
Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan
N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan
oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global (Anonim 2, 2011).
-
Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan
ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami
bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan
dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer.
Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju
penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar
UV-B matahri tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta
penyakit pada tanaman (Anonim 2, 2011).
Pengendalian Pencemaran Udara
Jika pengendalian pencemaran ingin diterapkan, maka berbagai pendekatan
dapat dipilih untuk menentukan metoda pengendalian pencemaran udara.
Pengendalian pencemaran yang dapat dilakukan meliputi pengendalian pada sumber
pencemar dan pengenceran sehingga senyawa pencemar itu tidak berbahaya lagi
baik untuk lingkungan fisik dan biotic maupun untuk kesehatan manusia (Kristian, 2009).
Pengendalian senyawa pencemar pada sumber merupakan upaya yang paling
berhasil-guna bahkan pengendalian ini dapat mengghilangkan atau paling sedikit
mengurangi kadar senyawa pencemar dalam aliran udara atau fasa yang dibebaskan
ke lingkungan. Pengendalian pencemaran dapat dicapai dengan pengubahan (Kristian, 2009).:
§
Jenis senyawa pembantu yang digunakan
dalam proses
§
Jenis peralatan proses
§
Kondisi operasi, dan
§
Keseluruhan proses produksi itu sendiri.
Pemilihan tingkat kerja (actions) itu selalu dikaitkan dengan
penilaian ekonomik seluruh produksi. Hal-hal yang menyulitkan adalah proses
produksi yang berada di bawah lisensi. Jika pembentukan senyawa pencemar ini
tidak dapat dihindarkan lagi, maka pemasangan alat untuk menangkap senyawa ini
harus dilakukan. Secara umum penghilangan senyawa pencemar yang akan memasuki
atmosfer adalah metoda yang didasarkan atas pengurangan (reduction) senyawa
pencemar. Berbagai jenis alat pengumpul (collectors) didasarkan atas
pengurangan kadar debu saja atau kadar debu dan gas (Kristian, 2009).
BAB III
PENUTUP
Pembangunan yang mengandalkan teknologi dan industri dalam mempertahankan
tingkat pertumbuhan ekonomi seringkali membawa dampak negatif bagi
lingkungan hidup manusia. Pencemaran lingkungan akan menyebabkan
menurunnya mutu lingkungan hidup, sehingga akan mengancam kelangsungan makhluk
hidup, terutama ketenangan dan ketentraman hidup manusia.
Bahan pencemar yang dihasilkan oleh kegiatan industri zat kimia seperti CO,
NO2, SO2 dan CH memiliki konsentrasi yang relatif lebih tinggi dibandingkan
dengan yang sudah ada di udara. Apabial terjadi dalam jangka waktu yang panjang
dapat mengganggu sistem kesetimbangan dinamik di udara dan dengan demikian
dapat mengganggu kesejahteraan manusia dan lingkungan sekitar industri.
Pengendalian pencemaran dapat dicapai dengan pengubahan :
§
Jenis senyawa pembantu yang digunakan
dalam proses
§
Jenis peralatan proses
§
Kondisi operasi, dan
§
Keseluruhan proses produksi itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Pencemaran
Kimia Udara. http://mcarmand.blogspot.com/2008/08/pencemaran-udara.html. Diakses
pada tanggal 16 November 2012.
Anonim 1, 2011. Pencemaran
Udara Oleh Gas CO. http://indonesiakimia.blogspot.com/2011/05/pencemaran-udara-oleh-gas-co-karbon.html. Diakses
pada tanggal 16 November 2012.
Anonim 2, 2011. Polusi Udara.
http://Isomwebs.com/Polusi-udara.html. Diakses
pada tanggal 16 November 2012.
Amalia, L.P., 2011. Polusi
Udara akibat Limbah industri Zat Kimia. http://lydiaputriamalia.blogspot.com/2011/11/polusi-udara-akibat-limbah-industri
zat.html. Diakses pada tanggal 16 November 2012.
Kristian, Rieko, 2011. Pencemaran
Udara Oleh Industri dan Penanggulangannya. http://rieko.wordpress.com/pencemaran-udara-oleh-industri-dan-penanggulangannya/. Diakses
pada tanggal 16 November 2012.
0 komentar:
Posting Komentar